Akademi Kebidanan Betang Asi Raya
TES JLCT (JAPANESE LANGUAGE CAPABILITY TEST) PERTAMA DI KALIMANTAN TENGAH DIGELAR DI AKADEMI KEBIDANAN BETANG ASI RAYA
Palangka Raya, Akademi Kebidanan Betang Asi Raya menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan tes JLCT (Japanese Language Capability Test) pertama di Kalimantan Tengah, yang digelar pada 3 November 2024. Tes ini merupakan upaya untuk memperkenalkan budaya Jepang dan meningkatkan kemampuan bahasa Jepang bagi para peserta di wilayah Kalimantan Tengah.(03/11)
JLCT adalah tes kompetensi bahasa Jepang yang diakui secara internasional dan diadakan di beberapa negara. Tahun ini, Kalimantan Tengah mencatatkan sejarah baru dengan menjadi lokasi pertama di provinsi tersebut yang menyelenggarakan ujian JLCT, sebuah inisiatif yang diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi masyarakat lokal untuk berkompetisi di pasar global.
Pelaksanaan tes JLCT di Akademi Kebidanan Betang Asi Raya menjadi tonggak sejarah penting. Selama ini, tes JLCT hanya diadakan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya. Kehadiran tes ini di Palangka Raya merupakan jawaban atas kebutuhan akan akses lebih luas bagi masyarakat Kalimantan Tengah yang ingin mempelajari bahasa Jepang dan mendalami budaya Jepang.
Menurut Ika Mardiatul Ulfa, SST., M.Kes Direktur Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, penyelenggaraan tes ini tidak hanya sebagai kesempatan untuk mengukur kemampuan bahasa Jepang, tetapi juga sebagai jembatan untuk mengenalkan budaya Jepang kepada masyarakat luas. “Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari pelaksanaan JLCT pertama di Kalimantan Tengah. Kami berharap tes ini dapat memberikan dorongan positif bagi peserta dalam mengembangkan keterampilan bahasa dan memperluas wawasan budaya internasional mereka,”
Tes JLCT diikuti oleh 100 orang peserta, yang terdiri dari mahasiswa, profesional, hingga masyarakat umum yang tertarik mempelajari bahasa Jepang. Mereka telah mempersiapkan diri selama beberapa bulan untuk mengikuti tes ini, yang menguji kemampuan bahasa Jepang mulai dari level dasar hingga tingkat lanjutan.
Zalfa Assyifa seorang peserta tes dari SMAN 1 Palangka Raya, mengungkapkan antusiasmenya. “Saya sudah lama tertarik dengan bahasa Jepang dan budaya Jepang. Dengan adanya tes JLCT di sini, saya merasa lebih mudah mengakses kesempatan untuk menguji kemampuan saya dalam bahasa Jepang tanpa harus pergi ke kota besar,” ujarnya.
Dengan suksesnya pelaksanaan tes JLCT pertama ini, banyak pihak berharap agar kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda rutin yang akan terus dikembangkan di Kalimantan Tengah. Selain meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang, kegiatan ini juga dapat membuka peluang kerja di berbagai perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia serta di negara-negara Jepang dan sekitarnya.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan Kalimantan Tengah kepada dunia internasional, khususnya dalam bidang pendidikan dan budaya. Semoga, pelaksanaan tes JLCT di Palangka Raya menjadi langkah awal menuju banyak peluang lainnya bagi masyarakat Kalimantan Tengah di masa depan. (MAS/HUMAS)